Sumber gambar : freepik.com
Dikutip dari kompas.com dalam sebuah survei yang dilakukan menggunakan program Turnitin (salah satu program untuk mendeteksi tingkat plagiarisme) terhadap tugas yang diberikan kepada mahasiswa, ditemukan tingkat kemiripan yang tinggi. Dari survei tersebut, dalam 75 berkas mahasiswa dalam kurun waktu sekitar 1 tahun (mulai dari Agustus 2019 sampai Oktober 2020), diperoleh data sebanyak 27 berkas mendapatkan nilai Turnitin sebesar 30 persen sampai 83 persen (36 persen dari keseluruhan berkas yang diuji).
Menurut Wikipedia, Plagiarisme atau plagiat adalah pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator. Penjiplakan hampir menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam penulisan Skripsi, Tesis, karya ilmiah juga artikel. Menurut Prof. Dr. Ir. Sardy. S, menyebutkan Plagiat adalah tindak pengambilan, pencurian, dan “peminjaman” pendapat, ide, pemikiran, kata, kalimat, karangan orang lain, dengan menjadikan sebagai milik sendiri.
Dikutip dari Wikipedia, ada beberapa ciri dari plagiarisme diantaranya ;
Berikut ini hal-hal yang termasuk ke dalam plagiarisme yaitu ;
Berikut hal-hal yang tidak termasuk ke dalam plagiarisme yaitu ;
Dalam penulisan karya ilmiah, plagiarisme menjadi salah satu isu yang sering menimbulkan kontroversi. Tindakan meminjam ide atau karya orang lain tanpa memberikan pengakuan yang layak dapat menodai integritas penulis. Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa ada berbagai jenis plagiarisme yang dapat terjadi.
Membuat karya orisinil memang tidak mudah, namun sebagai penulis profesional tentu kualitas tulisan tetaplah menjadi yang utama. Plagiarisme ada berbagai macam jenis berikut diantaranya.
Plagiat Ide (Plagiarism of Ideas)
Plagiarisme jenis ini ketika kita memiliki ide yang sama dengan orang lain. Atau ketika kita membaca suatu karya lalu kita menjadi terinspirasi dan tidak sengaja menuangkannya menjadi sama persis. Jenis plagiarisme ini relatif sulit dibuktikan karena ide atau gagasan bersifat abstrak dan kemungkinan memiliki persamaan dengan ide orang lain.
Plagiat Kata demi Kata (Word for word plagiarism)
Tipe ini hampir sama dengan slavish copy yakni mengutip karya orang lain secara kata demi kata tanpa menyebutkan sumbernya.
Plagiat Sumber (Plagiarism of Source)
Plagiat jenis ini yaitu tidak menyebutkan secara lengkap selengkap-lengkapnya referensi yang dirujuk dalam kutipan.
Plagiat Kepengarangan (Plagiarism of Authorship)
Menulis karya tulis yang disusun oleh orang lain. Tindakan ini terjadi atas dasar kesadaran dan motif kesengajaan untuk membohongi publik. Misalnya mengganti cover buku atau sampul karya tulis orang lain dengan cover atas namanya tanpa izin.
Plagiarisme total
Plagiarisme yang dilakukan dengan cara menjiplak atau mencuri hasil karya orang lain seluruhnya dan mengklaim sebagai karyanya.
Plagiarisme parsial
Plagiarisme yang dilakukan dengan cara menjiplak sebagian hasil karya orang lain untuk menjadi hasil karyanya sendiri dengan mengambil pernyataan, landasan teori, sampel, metode analisis tanpa menuliskan sumbernya.
Auto-plagiasi (self-plagiarisme)
Plagiarisme yang dilakukan seorang penulis terhadap karyanya sendiri, baik sebagian maupun seluruhnya. Misalnya, ketika menulis suatu artikel ilmiah seorang penulis menyalin ulang bagian-bagian tertentu dari hasil karyanya dalam suatu buku yang sudah diterbitkan tanpa menyebut sumbernya.
Plagiarisme antar bahasa
Plagiarisme yang dilakukan dengan cara menerjemahkan suatu karya tulis yang berbahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Kemudian, penulis menjadikan hasil terjemahan tersebut sebagai hasil karyanya tanpa menyebut sumbernya.
Plagiarisme sama dengan mencuri, maka dari itu sebaiknya kita hindari termasuk ketika akan menulis karya ilmiah. Berikut hal yang bisa kita lakukan untuk menghindari plagiarisme.
Sumber gambar : freepik.com
Kalian pernah tahu gak, kalau kasus plagiarisme ini pernah terjadi di Universitas yang ada di Jawa Barat? Kasus plagiarisme ini ternyata bukan dilakukan oleh sembarang orang loh!
Tiga dosen UPI nekat melakukan plagiarisme
Tiga dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bergelar doktor diduga telah melakukan plagiarisme pada karya tulisnya yang diajukan ke Direktorat Pendidikan Tinggi sebagai syarat untuk menjadi guru besar. Bahkan satu di antaranya diduga menjiplak sebuah karya tulis mahasiswa program doktor Unpad. Sanksi yang diberikan kepada ketiga doktor sesuai dengan peraturan pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 tahun 2010 tentang pencegahan plagiat di perguruan tinggi. Dampaknya, ketiga dosen tersebut mendapat sanksi berupa penurunan pangkat dan jabatan.
Dosen favorit UNPAR melakukan plagiarisme
Siapa yang bisa menyangka, dosen favorit ketahuan menjiplak tulisan yang nekat dia kirimkan ke surat kabar berbahasa Inggris. Salah satu tulisan yang dijiplak adalah tulisan yang berjudul, 'RI’s defense transformation,' diterbitkan di The Jakarta Post, 14 Juni 2009. Setelah diamati baik-baik, ternyata ia diketahui menjiplak tulisan karya Richard A. Bitzinger berjudul, 'Defense Transformation and The Asia Pacific: Implication for regional Militaries,' sudah diterbitkan di jurnal Asia-Pacific Center for The Security Studies Volume 3—Nomor 7, pada Oktober 2004. Akibat dari perbuatannya, ia dipecat secara tidak hormat.
Berikut rekomendasi situs web cek plagiarisme konten ai gratis dan terbaik, yang dapat membantu kamu dalam memeriksa originalitas konten.
AI Text Classifier – OpenAI
Untuk yang memprediksi seberapa besar sebuah tulisan dihasilkan oleh AI. Website ini mengambil referensi dari berbagai sumber, termasuk dari Chat GPT. Kamu bisa kunjungi websitenya disini
AI Content Detector – Writer
Website yang kedua untuk cek plagiat konten AI bernama AI Content Detector dari Writer.com. Kunjungi website nya disini
Grammarly
Selain dapat memeriksa tata bahasa Inggris, Grammarly juga dapat digunakan untuk mengecek plagiarisme. Situs ini memiliki fitur pemeriksaan tingkat duplikasi otomatis dari artikel atau konten lainnya di internet.
Turnitin
Turnitin adalah sebuah software berbayar yang digunakan untuk mengecek keberadaan plagiasi pada sebuah karya tulis ilmiah secara otomatis. Uji turnitin adalah kegiatan memeriksa karya tulis terhadap teks elektronik dari internet. Teks elektronik tersebut dapat berupa artikel, jurnal ilmiah, buku yang sebelumnya telah diunggah pengajar atau universitas ke aplikasi Turnitin. Turnitin merupakan perangkat lunak pihak ketiga di mana mereka menjual lisensinya kepada para universitas untuk selanjutnya digunakan secara internal. Dengan uji Turnitin, kamu akan mengetahui kata, frasa, atau kalimat yang mirip dengan sumber lain.
Dalam dunia akademik, integritas dan orisinalitas karya menjadi pondasi yang penting. Plagiarisme, baik disengaja atau tidak, dapat merusak kredibilitas penulis dan mengurangi nilai ilmiah suatu karya. Oleh karena itu, saat menulis skripsi, mahasiswa seharusnya tidak hanya fokus pada hasil akhir, tetapi juga pada prosesnya agar bebas dari plagiarisme. Mengutip sumber dengan benar, memahami konsep yang dibahas, dan memastikan orisinalitas tulisan bukanlah hal yang sulit jika dilakukan dengan kesungguhan dan tanggung jawab. Mari kita jaga integritas ilmiah dengan menulis dengan jujur dan autentik.
Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Plagiarisme
https://www.merdeka.com/peristiwa/5-kasus-plagiarisme-yang-mengguncang-dunia-akademi.html
https://penerbitdeepublish.com/teknik-menulis-penerbit-buku-b05/
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/plagiat-seperti-apa-dan-bagaimana-cara-menghindarinya
https://teknoding.com/cek-plagiat-konten-ai-online-gratis/
https://www.tribunnews.com/regional/2012/03/01/tiga-doktor-upi-diduga-menjiplak