Sumber: KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN
Kabupaten Cianjur tak hanya harum karena beras pandan wanginya. Wilayahnya yang didominasi oleh pegunungan dengan iklim yang sejuk menjadikan Cianjur sebagai daerah ideal untuk pertanian dan perkebunan. Tak heran jika kabupaten ini memiliki potensi luar biasa dalam pengembangan komoditas buah-buahan, terutama di sektor hortikultura.
Jika melihat konteks yang lebih luas, produksi buah-buahan di Jawa Barat pada tahun 2023 menunjukkan tren yang menggembirakan. Komoditas seperti pisang, mangga, nanas, manggis, hingga durian menjadi andalan yang tak hanya mendominasi pasar lokal, tapi juga sudah merambah pasar ekspor.
Menilik berdasarkan data, 10 jenis buah di Jabar yang paling tinggi produksinya adalah sebagai berikut:
Sumber: Open Data Jabar, 2023
Dari sekian banyak jenis buah yang tumbuh di Jawa Barat, tiga komoditas utama yang mendominasi adalah pisang, mangga, dan nanas. Pisang tercatat sebagai buah dengan produksi tertinggi, mencapai 1,26 juta ton. Angka ini hampir tiga kali lipat dari produksi mangga yang berada di posisi kedua dengan 438 ribu ton. Tak heran jika pisang kerap disebut sebagai buah rakyat—mudah ditanam dan mudah dijangkau.
Menariknya, jika ditelusuri lebih dalam berdasarkan kabupaten/kota, Kabupaten Cianjur menempati posisi pertama dalam hal produksi pisang tertinggi di Jabar. Hal ini semakin menguatkan posisi Cianjur sebagai salah satu sentra pertanian buah yang strategis di provinsi ini.
Sumber: Open Data Jabar, 2023
Produksinya mencapai lebih dari 329 ribu ton pada tahun 2023. Disusul dengan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Sukabumi dengan total masing-masing sekitar 154 ribu ton dan 141 ribu ton.
Tak berhenti di pisang, Kabupaten Cianjur juga menunjukkan kinerja unggul dalam dua komoditas buah utama lainnya di Jabar, yakni mangga dan nanas.
Sumber: Open Data Jabar, 2023
Produksi mangga di Kabupaten Cianjur mencapai lebih dari 44 ribu ton pada tahun 2023, menjadikannya sebagai kabupaten dengan produksi mangga tertinggi ketiga di Jabar. Posisi pertama ditempati oleh Kabupaten Indramayu, diikuti oleh Kabupaten Sumedang di urutan kedua.
Sumber: Open Data Jabar, 2023
Begitu pula dengan produksi nanas di Cianjur. Meskipun jumlah produksinya masih terpaut jauh dibandingkan Kabupaten Subang—yang dikenal sebagai sentra utama nanas di Jabar—Cianjur tetap konsisten memberikan kontribusi signifikan. Kabupaten ini termasuk dalam lima besar penghasil nanas di Jabar dengan angka 227,9 ton pada tahun 2023.
Sumber: radarcianjur.com
Bukan hanya dipasarkan dalam bentuk segar, buah-buahan khas Cianjur juga diolah menjadi produk kuliner yang legendaris: asinan Cianjur. Olahan ini memanfaatkan berbagai buah lokal seperti mangga, salak, kedondong, dan nanas—hasil kebun masyarakat setempat. Diracik dengan bumbu khas bercita rasa manis, asam, dan pedas, asinan buah Cianjur telah lama menjadi oleh-oleh khas yang digemari wisatawan.
Gak heran, asinan Cianjur merupakan salah satu produk UMKM yang paling banyak dicari oleh pengunjung dari luar kota, terutama saat musim liburan atau buah tangan usai mudik Lebaran.
Di balik suburnya kebun pisang, mangga, dan nanas di Kabupaten Cianjur, terdapat peran besar para petani di sana yang menjadi tulang punggung sektor hortikultura. Tanpa mereka, mustahil Kabupaten Cianjur bisa masuk jajaran penghasil buah unggulan di Jabar. Dalam tiga tahun terakhir, jumlah petani di Cianjur menunjukkan tren peningkatan yang konsisten.
Sumber: Open Data Jabar, 2024
Data mencatat, pada tahun 2022 terdapat 189.722 petani, lalu melonjak drastis menjadi 313.122 orang pada 2023—atau meningkat hampir 65% hanya dalam satu tahun. Pada tahun 2024, angka ini kembali meningkat menjadi 324.354 petani.
Lonjakan ini menunjukkan bahwa sektor pertanian buah di Kabupaten Cianjur semakin menarik minat masyarakat. Peningkatan ini bukan hanya sekedar angka, tapi juga mencerminkan tumbuhnya harapan terhadap pertanian sebagai sektor yang menjanjikan secara ekonomi, berkelanjutan, dan punya daya saing tinggi.
Melihat tren positif ini, pertanian buah di Cianjur bukan hanya cerita tentang hasil panen. Melainkan cermin ketekunan petani, peluang ekspor, dan harapan akan masa depan pertanian lokal yang tangguh dan mandiri.
Referensi:
https://opendata.jabarprov.go.id/id/dataset/produksi-pisang-berdasarkan-kabupatenkota-di-jawa-barat
https://opendata.jabarprov.go.id/id/dataset/produksi-mangga-berdasarkan-kabupatenkota-di-jawa-barat
https://opendata.jabarprov.go.id/id/dataset/produksi-nenas-berdasarkan-kabupatenkota-di-jawa-barat