Sumber: freepik.com
Menjelang jadi mahasiswa tingkat akhir, denger kata Tugas Akhir (TA) dan skripsi aja udah bikin stress. Bener gak? Ditambah lagi beberapa universitas yang juga mewajibkan mahasiswanya untuk membuat jurnal. Tugas-tugas tersebut jadi syarat buat para mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana.
Sebenarnya skripsi, TA, dan jurnal punya fungsi yang sama. Tapi, karena sebutan yang berbeda, tentu ada beberapa hal yang berbeda pula. Mahasiswa yang akan menulis karya ilmiah tentunya wajib tahu perbedaannya agar tidak salah ketika sedang mengerjakannya.
Sumber: freepik.com
Sama-sama dituangkan dalam bentuk tulisan, namun terdapat perbedaan yang signifikan antara skripsi dan jurnal ilmiah. Penyusunan skripsi sendiri bertujuan untuk membangun kemampuan mahasiswa dalam menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya selama studi untuk memecahkan masalah dari topik yang telah dipilih. Selain itu, skripsi juga melatih mahasiswa dalam melakukan penelitian secara utuh, mulai dari merumuskan masalah, menganalisis, hingga menarik kesimpulan.
Skripsi gak boleh ditulis secara sembarangan atau asal-asalan. Proses pembuatannya harus mengikuti sistematika penulisan skripsi yang telah ditetapkan oleh universitas atau institusi. Umumnya terdiri dari 5 bab, yaitu bab pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, serta penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
Lalu apa itu jurnal ilmiah? Istilah ini tentunya sudah tak asing lagi di telinga para akademisi. Jurnal ilmiah merupakan kumpulan artikel ilmiah yang ditulis oleh para peneliti atau akademisi yang dipublikasikan baik dalam bentuk cetak maupun online.
Sistematika penulisan jurnal pun tidak serumit skripsi. Jurnal merupakan sebuah catatan penelitian, sehingga penulisannya pun dituangkan secara ringkas, tanpa menggunakan bab-bab di dalamnya.
Sebuah jurnal ilmiah harus mematuhi persyaratan administratif tertentu. Seperti memiliki International Standard Serial Number (IISN), diterbitkan secara berkala, dan menyertakan setidaknya lima artikel utama dalam setiap terbitannya.
Gimana, gimana? Semoga sekarang jadi kebayang, ya perbedaan antara skripsi dan jurnal ilmiah đ
Sumber: Kompas.com
Kalau TA atau tugas akhir, biasanya identik dengan mahasiswa-mahasiswa yang mengambil jurusan desain, seni rupa, teknik sipil, hingga teknik informatika. Bentuk tugas akhir pun beragam, ada pembuatan prototipe, proyek kewirausahaan, karya seni, dan masih banyak lagi.
Biasanya, mahasiswa yang mengerjakan TA juga tetap harus menyusun skripsi sebagai syarat menjadi sarjana. Namun baru-baru ini, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim meluncurkan Peraturan Mendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023, yang menegaskan bahwa syarat lulus sarjana tak harus berbentuk skripsi.
Kini TA berupa pembuatan prototipe, proyek, atau bentuk lainnya yang dikerjakan secara individu maupun berkelompok juga bisa mengantarkan kamu untuk mendapatkan gelar sarjana, loh! Namun peraturan ini dikembalikan lagi kepada universitas atau institusi, apakah akan mengadopsinya atau tidak. Kalau kampus kamu udah terapin kebijakan ini belum?
Sumber: freepik.com
Ketika nulis karya ilmiah biasanya ada dorongan tersendiri kayak pengen cepet beres, pengen sempurna, pengen cepet bimbingan dan lain-lain dan banyak tekanan dari kanan kiri. Kadang sampe lupa kalau kesehatan fisik dan mental itu penting banget buat dijaga. Valid gak tuh?
Supaya mental dan fisik tetap terjaga dikala menulis karya ilmiah, coba beberapa tips berikut:
Hargai proses sekecil apapun ketika kalian menyusun dan menulis karya ilmiah ya! Tetap semangat dan semoga berhasil!
Referensi:
https://lppm.umus.ac.id/jurnal-ilmiah-definisi-jenis-jenis-dan-manfaat/
https://onlinelearning.binus.ac.id/2022/07/19/mengenal-jurnal-ilmiah-apa-bedanya-dari-skripsi/