Seiring meningkatnya kebutuhan akan tenaga kesehatan selama pandemi, jumlah dokter umum di Jawa Barat tercatat meningkat dalam setahun terakhir. Mengutip Open Data Jabar, pada 2020, terdapat 9.974 dokter umum di Jawa Barat. Jumlah ini meningkat hampir 3 kali lipat. Sebelumnya, pada 2019 hanya terdapat 3.962 dokter umum di Jawa Barat.
Kota Bekasi tercatat sebagai daerah dengan sebaran dokter umum terbanyak di Jabar. Peringkat dokter umum terbanyak diikuti oleh Kabupaten Bekasi, Kota Bandung, dan Kabupaten Bogor. Sementara itu, grafik perkembangan dokter umum di samping menunjukkan, Kota Banjar memiliki jumlah dokter umum paling sedikit dibandingkan daerah lainnya, yakni hanya sebanyak 37 dokter pada 2020.
Berdasarkan data dari indeks kesehatan BPS dan jumlah dokter umum, terdapat nilai korelasi sebesar 0.8 yang berarti peningkatan dokter di Jawa Barat memiliki pengaruh sebesar 80% terhadap indeks kesehatan di Jawa Barat. Indeks kesehatan sendiri dipengaruhi oleh 7 kelompok indikator, meliputi; kesehatan balita, kesehatan reproduksi, indeks pelayanan kesehatan, indeks perilaku kesehatan, penyakit menular, penyakit tidak menular, serta indeks kesehatan lingkungan.
Selama pandemi, dokter telah berperan sebagai ujung tombak penanganan Covid-19 di tanah air. Hal ini telah mengubah wajah tenaga kesehatan kita dalam setahun terakhir. Data Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), per 17 Juli 2021 menunjukkan, kematian dokter di tengah pandemi telah mencapai 5.454 kasus di seluruh Indonesia.
Di Jawa Barat sendiri, Laporan Harian Kegiatan Divisi Penanganan Kesehatan Jawa Barat menyebutkan, hingga 15 Oktober 2021, sebanyak 17.214 tenaga kesehatan terkonfirmasi positif Covid-19. Kota Bandung, Kota Depok, dan Kota Cirebon disebut memiliki jumlah tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19 terbanyak sejak 14 Oktober 2021. Sebanyak 97,7% atau 16.812 tenaga kesehatan diantaranya dinyatakan sembuh. Sementara itu, 1,2% diantaranya atau 205 tenaga kesehatan dinyatakan wafat selama pandemi.
Ragam inisiatif tengah diupayakan oleh pemerintah untuk penuhi kebutuhan akan layanan kesehatan yang optimal di tengah pandemi. Tak hanya memenuhi kebutuhan perawat di berbagai daerah, inovasi layanan telekonsultasi & akses obat gratis selama isoman oleh Pikobar jadi salah saltu solusi percepat dalam membantu penanganan pandemi di Jabar.
Kini, terbatasnya tenaga kesehatan yang ada di Jawa Barat harus menjadi fokus kita semua. Memberikan tumpuan kepada tenaga kesehatan semata yang setiap harinya harus bertaruh nyawa merawat pasien Covid-19 akan menjadi boomerang bagi layanan kesehatan di kemudian hari. Ini adalah saat yang tepat bagi semua pihak untuk mulai mengambil peran dan melawan pandemi bersama-sama.
Sejak tahun 2015 hingga 2020, nilai Indeks Kepuasan Masyarakat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Barat selalu menunjukkan peningkatan dan berada dalam kategori baik. Hal menunjukkan kepuasan masyarakat terhadap mutu pelayanan dan kinerja Dinas PMPTSP semakin tinggi.
Perayaan Imlek tidak hanya dinanti oleh 12.250 masyarakat beragama Konghucu di Jawa Barat—seperti yang tercatat dalam Open Data Jabar—tetapi juga menjadi momen berharga bagi para pelaku UMKM, khususnya di sektor kuliner dan kerajinan tangan.