Tak Mudah Jadi Ibu, Ada Jiwa yang Harus Dikorbankan

22 Desember 2022
1.059
Banyak cara dalam memperingati hari ibu ke-94. Salah satunya dengan menekan jumlah kematian ibu dan bayi, dimana kehamilan dan persalinan merupakan sesuatu yang berisiko dan dapat mengancam jiwa ibu dan bayi. Jumlah Kematian Ibu atau disingkat JKI adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh, dll (Budi, Utomo. 1985). Jumlah Kematian Ibu di Pulau Jawa Tertinggi di Indonesia Terdapat berbagai faktor penyebab Kematian Ibu, seperti Covid 19, Perdarahan, dan Hipertensi dalam Kehamilan. Tahun 2021, Top 3 dari JKI ditempati oleh wilayah Jawa Timur di urutan ke-1 dengan 1.279 Jumlah Kematian Ibu, Jawa Barat di urutan ke-2 dengan 1.204 Jumlah Kematian Ibu dan Jawa Tengah di urutan ke-3 dengan 976 Jumlah Kematian Ibu. Di Jabar, JKI di Kabupaten Lebih Tinggi Dibandingkan dengan di Kota Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Jawa Barat tahun 2020, terlihat perbedaan yang mencolok antara wilayah Kabupaten dan Kota di Jawa Barat, sebaran data untuk JKI di Kabupaten mempunyai angka yang lebih tinggi dibandingkan dengan Kota dengan Median untuk Kabupaten adalah 33 orang dan Kota adalah 14 orang. JKI Tertinggi Berada di Usia >35 Tahun Jika dilihat dari sisi usia, ibu dengan rentang usia lebih dari 34 tahun memiliki JKI yang lebih tinggi dibandingkan dengan 2 kelompok usia lainnya, serta jika dilihat dari Kabupaten/Kota terlihat bahwa Median Kabupaten lebih tinggi dibandingkan Kota. Upaya Pemerintah Menekan Jumlah Kematian Ibu Terdapat berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk menekan Jumlah Kematian Ibu, diantaranya adalah Penyediaan Rumah Singgah, Jaminan Kesehatan, dan Konseling Gizi. Pada Tahun 2021, Terdapat 1.630 Rumah Singgah di 19 Kab/Kota Di tahun 2021 terdapat 1.630 rumah singgah yang tersedia di 19 Kabupaten/Kota, dimana jumlah tertinggi ketersediaan rumah singgah adalah 48,25% di Kabupaten Sumedang, 43,02% di Kabupaten Ciamis dan 39,39% di Kabupaten Bandung Barat, sedangkan untuk jumlah terendah ketersediaan rumah singgah adalah 12,50% di Kota Banjar, 19,95% di Kabupaten Bogor, dan 21,11% di Kabupaten Bekasi. Konseling Gizi di Jabar Terus Mengalami Kenaikan Berdasarkan data yang diperoleh dari Open Data Jawa Barat, pada tahun 2019 terdapat 210.930 pengguna Jaminan Kesehatan dan mengalami kenaikan menjadi 237.540 dan turun ditahun 2021 menjadi 225.955. Sedangkan untuk Konseling gizi di tahun 2019 terdapat 186.793 Konseling Gizi dan mengalami kenaikan menjadi 212.063 dan menjadi 224.355 di tahun 2021. Bagi Ibu, Yuk Pahami Kehamilan Risiko Tinggi Untuk menekan jumlah kematian ibu, penting juga bagi ibu memahami kehamilan risiko tinggi. Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang memiliki kemungkinan dapat menyebabkan bahaya/komplikasi baik pada ibu maupun janin dalam kandungan. Ibu wajib memeriksakan kandungannya minimal 6x selama masa kehamilan, memenuhi asupan gizi seimbang, istirahat yang cukup, menjaga kebersihan diri, dan mengelola stress.
Disusun oleh
Jabar Digital Service