Alasan Mahasiswa Drop Out atau Putus Kuliah, Apakah Gara-gara Skripsi Susah

17 Oktober 2023
3.469

Banyak orang mungkin berpikir bahwa skripsi yang sulit menjadi penyebab utama mahasiswa memilih untuk drop out dari perguruan tinggi. Namun, kenyataannya lebih kompleks dari itu. 

Berdasarkan data, terdapat 602.208 mahasiswa di Indonesia yang memutuskan untuk berhenti kuliah dari total 8.483.213 mahasiswa yang terdaftar. Menariknya, perguruan tinggi swasta (PTS) menjadi tempat di mana fenomena ini paling sering terjadi. Pada tahun 2020, tercatat sebanyak 478.826 mahasiswa atau 79,5% dari total kasus drop out berasal dari PTS. Sementara itu, 101.758 orang berasal dari perguruan tinggi negeri (PTN), 18.284 orang dari perguruan tinggi agama (PTA), dan sisanya 3.395 orang dari perguruan tinggi kedinasan (PTK).

Ketika dilihat berdasarkan jurusan, kelompok bidang ilmu ekonomi menjadi penyumbang terbesar angka putus sekolah, diikuti oleh jurusan teknik yang menempati posisi kedua. Namun, hal ini bukan berarti minat masyarakat untuk melanjutkan pendidikan menurun. Sebagai contoh, di Jawa Barat, terjadi peningkatan yang signifikan dalam jumlah penduduk yang lulus SMA. Pada tahun 2019, tercatat ada 4.089.775 lulusan SMA, dan angka ini meningkat drastis menjadi 10.591.465 pada tahun 2022.

Namun, kembali pada isu drop out, ada beberapa alasan konkret mengapa mahasiswa memilih untuk meninggalkan bangku kuliah. Di antara alasan tersebut termasuk melebihi batas waktu studi yang telah ditentukan, tidak lulus dalam mata kuliah wajib, tidak memenuhi jumlah SKS minimum, melakukan pelanggaran berat atau kriminal, dan tentu saja, kesulitan dalam menyelesaikan tugas akhir atau skripsi.


 

Disusun oleh
Jabar Digital Service